Tugas
mata kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia
Dosen
: Sultina Sarita, SKM, M.Kes
HUBUNGAN SEHAT, SAKIT
DAN PENYAKIT, PERILAKU PERAN SAKIT, DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
OLEH :
NAMA : PUJI ASTUTI SARANIGA
NIM : POO324014063
PROGRAM STUDI DII
KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan rahmat,
taufik dan hidayah-NYA kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Konsep Sehat, Sakit dan Penyakit, Perilaku Peran Sakit, Dampak Sakit dan
Dampak di Rawat” sebagai tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.
Dalam
penyelesaian makalah ini, kami telah banyak mendapatkan dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini kami ngin menyampaikan
terima kasih kepada Orang tua yang
telah memberikan dorongan dan motivasi terhadap penulis selama pembuatan
makalah ini dan Ibu Sultina Sarita, SKM. M.Kes selaku dosen yang telah
memberikan bimbingan,arahan,serta saran dalam pembuatan makalah ini.
Penulis masih menerima dengan tangan terbuka terhadap kritik dan saran dari
pihak yang peduli terhadap makalah ini agar menjadi bahan perbaikan dikemudian
hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kendari, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................................
1
A. LATAR
BELAKANG.......................................................................................................
1
B. RUMUSAN
MASALAH..................................................................................................
2
C. TUJUAN............................................................................................................................
2
D. MANFAAT........................................................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................................................
3
A. HUBUNGAN
SEHAT SAKIT DAN PENYAKIT..........................................................
3
1. PENGERTIAN
SEHAT SAKIT.................................................................................
3
2. HUBUNGAN
ANTARA SEHAT, SAKIT DAN PENYAKIT.................................
6
B. PERILAKU
PERAN SAKIT............................................................................................
6
C. DAMPAK
SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT............................................................
7
1. DAMPAK
SAKIT.......................................................................................................
7
2. DAMPAK
DIRAWAT................................................................................................
9
BAB
III PENUTUP.......................................................................................................................
12
A. KESIMPULAN..................................................................................................................
12
B. SARAN..............................................................................................................................
12
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sehat tidak
dapat diartikan sesuatu yang
statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang
dinamis. Kesehatan sebagai
suatu spektrum merupakan suatu kondisi
yang fleksibel antara badan
dan mental yang dibedakan dalam
rentang yang selalu
berfluktuasi atau berayun
mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari
keadaan sehat yang
sempurna.
Status sehat sakit para anggota keluarga
dan keluarga saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga keluarga cenderung
menjadi seorang reaktor terhadap masalah-masalah kesehatan dan menjadi aktor
dalam menentukan masalah kesehatan anggota keluarga. Dalam keluarga, ibu
merupakan anggota masyarakat yang salah satu perannya adalah mengurus rumah
tangganya sehingga terciptanya lingkungan sehat dalam rumah tangga. Dengan
mewujudkan perilaku yang sehat, maka dapat menurunkan angka kesakitan suatu
penyakit dan angka kematian akibat kurangnya kesadaran dalam pelaksaan hidup
bersih dan sehat serta dapat meningkatkan kesadaran dan kemauan bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Perilaku
kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan.
Karena bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam
pelayanan masyarakat. Keberadaan bidan memiliki posisi strategis, mengingat
sebagian besar persoalan reproduksi dan lainnya berhubungan dengan kaum perempuan
dan masyarakat. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan
berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil dalam memberikan asuhan
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Maka dari itu, bidan harus
paham juga mengenai pengaplikasiannya.
Dampak sakit dan dampak dirawat
menyebabkan perubahan peran, emosional, dan perilaku pada seseorang. Selain
itu, individu mengalami keterbatasan melakukan aktivitas secara mandiri dan
mengatur sendiri kebutuhannya sehingga individu membutuhkan orang lain. Sebagaimana
hal ini terjadi pada pasien yang dirawat di ruang ICU yaitu pasien memerlukan
perawatan secara intensif dan sangat bergantung pada orang lain dalam memenuhi
kebutuhannya. Apabila kondisi tersebut tidak ditangani dan berlangsung terus
menerus dapat menyebabkan distress spiritualitas yang membuat pasien kehilangan
kekuatan dan harapan hidup.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana konsep sehat sakit dan penyakit?
2.
Bagaimana hubungan antara sehat sakit dan penyakit?
3.
Bagaimana perilaku peran sakir?
4.
Bagaimana dampak sakit dan dampak dirawat?
C.
TUJUAN
Tujuan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui konsep sehat sakit dan penyakit
2.
Untuk mengetahui hubungan antara sehat sakit dan penyakit
3.
Untuk mengetahui perilaku sehat sakit
4.
Untuk mengetahui dampak sakit dan dampak dirawat
D.
MANFAAT
Manfaat
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mahasiswa dapat mengetahui konsep sehat sakit dan penyaki
2.
Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara sehat sakit dan
penyakit
3.
Mahasiswa dapat mengetahui perilaku sehat sakit
4.
Mahasiswa dapat mengetahui dampak sakit dan dampak dirawat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HUBUNGAN SEHAT SAKIT DAN PENYAKIT
1.
PENGERTIAN SEHAT
SAKIT
Sehat
/ kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani)
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. (UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
Pengertian
sakit sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan tidak ada kestabilan antara badan dan mental
yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan pada kondisi tubuh yang bisa
mengganggu aktifitasnya sehari- hari
seperti aktifitas jasmani, rohani maupun sosial.
a) Pengertian Sehat
Beberapa pengertian sehat diantaranya yaitu :
· WHO, 1947
Sehat adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan.\
Mengandung tiga karakteristik :
a.
Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
b. Memandang sehat dalam konteks
lingkungan internal ataupun eksternal.
c. Sehat diartikan sebai hidup yang
kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi
tetapai merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan
proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik
mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
· UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Sehat/kesehatan adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang
kesehatan).
·
Pender (1982)
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang
sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
·
Pepkin's
Suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi
gangguan dari luar.
·
Zaidin Ali
Kondisi keseimbangan antara status
kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang memungkinkan orang
tersebut hidup secara mandiri dan produktif
·
President’s Communision On Health
Need Of Nation Stated ( 1953 )
Sehat Þ bukan merupakan suatu kondisi,
tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan
suatu proses. Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka,
tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
·
Payne ( 1983 )
-
Sehat Þ fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care
Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action )
secara adekuat.
-
Self Care Resources Þ mencakup pengetahuan,ketrampilan
dan sikap
-
Self Care Action Þ perilaku yang sesuai dengan tujuan
diperlakukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan spiritual.
·
Sehat Menurut
Dunn (1959).
Sehat adalah sesuatu kejadian dimana
tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari penyakit.
b)
Pengertian Sakit
Ada beberapa pengertian sakit, yakni
sebagai berikut :
·
Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan
yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas
sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun rohani maupun sosial
·
Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari
proses biologi dan psikofisiologis pada seseorang
·
Parson
Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk
sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian
·
Parsors (
1972 )
Sakit Þ Gangguan dalam fungsi normal
individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis
dan penyesuaian sosialnya
·
Baursams
( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah
mereka sakit:
- Adanya gejala :
naiknya temperatur, nyeri
- Persepsi tentang
bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
- Kemampuan untuk
melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun sekolah
·
Oxford English Dictionary
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari
organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
·
Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan
biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi
tubuh, produktivitas dan kemandirian indivisu baik secara keseluruhan maupun
sebagian.
c)
Pengertian Penyakit
-
Istilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi
tubuh yang menghasilkan berkurangnya
kapasitas
-
Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit
a. Hasil intraksi sesorang dengan
lingkungan.
b. Sebagai manifestasi
keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan.
c. Gangguan kesehatan :
ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment.
2. HUBUNGAN ANTARA SEHAT, SAKIT DAN
PENYAKIT
Hubungan antara konsep sehat sakit
dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat sakit, yaitu :
a. Hasil interaksi seseorang dengan
lingkungan.
b. Sebagai manifetasi keberhasilan /
kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
c. Gangguan Kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkah laku sehat. Sehat sakit
berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
a. Suatu skala ukur secara relatif
dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
b. Kedudukannya : dinamis, dan bersifat
individual.
c. Jarak dalam skala ukur : keadaan
sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.
B.
PERILAKU PERAN SAKIT
Perilaku peran-sakit yaitu aktivitas
yang dilakukan untuk tujuan mendapatkan kesejahteraan oleh individu yang
mempertimbangkan diri mereka sendiri sakit, hal ini mencakup mendapatkan
pengobatan dari ahli terapi yang tepat. Kadang-kadang orang bisa menghindari
kewajiban mereka terhadap kelompok sosialnya, di sisi lain kelompok sosialnya
sering mempunyai kewajiban untuk merawat si sakit. Kadang diagnosa medis
diperlukan untuk mencapai konsensus tersebut.
Perilaku
ini mencakup:
1. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
2. Mengenal/mengetahui fasilitas atau
sasaran pelayanan penyembuhan penyakit yang layak.
3. Mengetahui hak (misalnya:
hak memperoleh perawatan, dan pelayanan kesehatan).
Adapun
reaksi individu terhadap gejala sakit yakni :
- Tahap pengenalan gejala.
- Tahap asumsi peranan sakit.
- Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan.
- Tahap ketergantungan si sakit.
- Tahap penyembuhan atau rehabilitasi.
C. DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
1.
Dampak Sakit
a. Terhadap Perilaku dan
Emosi Klien
Setiap orang
memiliki reaksi yang berbeda-beda tergantung pada asal penyakit, reaksi orang
lain terhadap penyakit yang dideritanya, dan lain-lain. Penyakit dengan jangka
waktu yang singkat dan tidak mengancam kehidupannya akan menimbulkan sedikit
perubahan perilaku dalam fungsi klien dan keluarga. Misalnya seorang Ayah yang
mengalami demam, mungkin akan mengalami penurunan tenaga atau kesabaran untuk
menghabiskan waktunya dalam kegiatan keluarga dan mungkin akan menjadi mudah
marah, dan lebih memilih menyendiri.
Sedangkan
penyakit berat, apalagi jika mengancam kehidupannya.dapat menimbulkan perubahan
emosi dan perilaku yang lebih luas, seperti ansietas, syok, penolakan, marah,
dan menarikd diri. Bidan berperan dalam mengembangkan koping klien dan keluarga
terhadap stress, karena stressor sendiri tidak bisa dihilangkan.
b. Terhadap Peran
Keluarga
Setiap orang
memiliki peran dalam kehidupannya, seperti pencari nafkah, pengambil keputusan,
seorang profesional, atau sebagai orang tua. Saat mengalami penyakit,
peran-peran klien tersebut dapat mengalami perubahan.
Perubahan
tersebut mungkin tidak terlihat dan berlangsung singkat atau terlihat secara
drastis dan berlangsung lama. Individu / keluarga lebih mudah beradaftasi
dengan perubahan yang berlangsung singkat dan tidak terlihat.
Perubahan jangka pendek à klien tidak
mengalami tahap penyesuaian yang berkepanjangan. Akan tetapi pada perubahan
jangka penjang à klien
memerlukan proses penyesuaian yang sama dengan ’Tahap Berduka’.
c. Terhadap Citra
Tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif
seseorang terhadap penampilan fisiknya. Beberapa penyakit dapat menimbulkan
perubahan dalam penampilan fisiknya, dan klien/keluarga akan bereaksi dengan
cara yang berbeda-beda terhadap perubahan tersebut.
Reaksi
klien/keluarga terhadap perubahan gambaran tubuh itu tergantung pada:
♣ Jenis Perubahan
♣ Kapasitas
adaptasi
♣ Kecepatan
perubahan
♣ Dukungan yang
tersedia.
d. Terhadap Konsep
Diri
Konsep Diri adalah citra mental
seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan
dan kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya. Konsep diri tidak hanya
bergantung pada gambaran tubuh dan peran yang dimilikinya tetapi juga
bergantung pada aspek psikologis dan spiritual diri.
Perubahan konsep diri akibat sakit
mungkin bersifat kompleks dan kurang bisa terobservasi dibandingkan perubahan
peran. Konsep diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan anggota
keluarganya yang lain. Klien yang mengalami perubahan konsep diri karena sakitnya mungkin tidak mampu lagi
memenuhi harapan keluarganya, yang
akhirnya menimbulkan ketegangan dan konflik. Akibatnya anggiota keluarga akan
merubah interaksi mereka dengan klien.
Misal: Klien tidak lagi terlibat dalam proses pengambilan keputusan dikeluarga
atau tidak akan merasa mampu memberi dukungan emosi pada anggota keluarganya
yang lain atau kepada teman-temannya à klien akan merasa kehilangan fungsi sosialnya. Bidan
seharusnya mampu mengobservasi perubahan konsep diri klien, dengan
mengembangkan rencana kebidanan yang membantu mereka menyesuaikan diri dengan
akibat dan kondisi yang dialami klien.
e. Terhadap
Dinamika Keluarga\
Dinamika
Keluarga meruapakan proses dimana keluarga melakukan fungsi, mengambil
keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping
terhadap perubahan dan tantangan hidup sehari-hari. Misal: jika salah satu
orang tua sakit maka kegiatan dan pengambilan keputusan akan tertunda sampai
mereka sembuh. Jika penyakitnya berkepanjangan, seringkali keluarga harus
membuat pola fungsi yang baru sehingga bisa menimbulkan stress emosional.
Misal: anak
kecil akan mengalami rasa kehilangan yang besar jika salah satu orang tuanya tidak
mampu memberikan kasih sayang dan rasa aman pada mereka. Atau jika anaknya
sudah dewasa maka seringkali ia harus menggantikan peran mereka sebagai mereka
termasuk kalau perlu sebagai pencari nafkah.
2. Dampak Dirawat
a. Privasi
Privasi dapat diartikan sebagai
refleksi perasaan nyaman pada diri seseorang dan bersifat pribadi. Bisa
dikatakan, privasi adalah suatu hal yang sifatnya pribadi. Sewaktu dirawat di
rumah sakit, klien kehilangan sebagai privasinya. Kondisi ini disebabkan oleh
beberpa hal :
-
Selama dirawat di rumah sakit, klien berulang kali diperiksa
oleh petugas kesehatan. Bagian tubuh yang biasanya dijaga agar tidak dilihat,
tiba-tiba dilihat fdan disentuh oleh orang lain. Hal ini tentu akan membuat
klien merasa tidak nyaman.
-
Klien adalah orang yang berada dalam keadaan lemah dan
bergantung pada orang lain. Kondisi ini cendurung membuat klien “pasrah” dan menerima apapun tindakan petugas
kesehatan kepada dirinya asal ia cepat sembuh.
b. Gaya Hidup
Klien
yang dirawat di rumah sakit sering kali mengalami perubahan pola gaya hidup.
Hal ini disebabkan oleh perubahan kondisi antara rumah sakit dengan rumah
tempat tinggal klien, juga oleh perubahan kondisi keehatan klien. Aktivitas
hidup yang klien jalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan aktivitas yang dialaminya
selama di rumah sakit. Perubahan gaya hidup akibat hospitalisasi inilah yang
harus menjadi perhatian setiap perawat. Asuhan kebidanan yang diberikan harus
diupayakan sedemikian rupa agar dapat menghilangkan atau setidaknya
meminimalkan perubahan yang terjadi.
c. Otonomi
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa individu yang sakit da dirawat di rumah
sakit berada dalam posisi ketergantungan. Artinya, ia akan pasrah terhadap
tindakan apapun yang dilakukan oleh petugas kesehatan demi mencapai keadaan
sehat. Ini meniunjukkan bahwa klien yang dirawat di rumah sakit akan mengalami
perubahan otonomi. Untuk mengatasi perubahan ini, bidan harus selalu memberitahu
klien sebelum melakukan intervensi apapun dan melibatkan klien dalam
intervensi, baik secara aktif maupun pasif.
d. Peran
Peran dapat diartikan sebagai
seperangkat perilaku yang diharapkan individu sesuai dengan status sosialnya
Jika ia seorang perawat, peran yang diharapkan adalah peran sebagi perawat
bukan sebagai dokter.Selain itu, peran yang dijalani seseorang adalah sesuai
dengan status kesehatannya. Peran yang dijalani sewaktu sehat tentu berbeda
dengan peran yang dijalani saat sakit.Tidak mengherankan jika klien yang
dirawat di rumah sakit mengalami perubahan peran. Perubahan yang terjadi tidak
hanya pada diri pasien, tetapi juga pada keluarga. Perubahan tersebut antara
lain :
-
Perubahan peran. Jika salah seorang anggota keluarga sakit,
akan terjadi perubahan pera dalam keluarga. Sebagai contoh, jiak ayah sakit
maka peran jepala keluarga akan digantikan oleh ibu. Tentunya perubahan peran
ini mengharuskan dilaksanakannya tugas tertentu sesuai dengan peran tersebut.
-
Masalah keuangan. Keuangan keluarga akan terpengaruh oleh
hospitalisasi. Keuangan yang sedianya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarga akhirnya digunakan untukj keperluan klien yang dirawat. Akibatnya,
keuangan ini sangat riskan, terutama pada keluarga yang miskin. Dengan semakin
mahalnya biaya kesehatan, beban keuangan keluarga semakin bertambah.
-
Kesepian. Suasana rumah akan berubah jika ada seorang
anggota keluarga yang dirawat. Keseharian keluarga yang biasanya dihiasi
kegembiraan, keceriaan, dan senda-gurau anggotaanya tiba-iba diliputi oleh
kesedihan. Suasana keluarga pun menjadi sepi karena perhatian keluarga terpusat
pada penanganan anggota keluarganya yang sedang dirawat.
-
Perubahan kebiasan sosial. Keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat. Karenanya, keluarga pun mempunyai kebiasaan dalam lingkungan
sosialnya. Sewaktu seha, keluarga mampu berperan serta dalam kegiata sosial.
Akan tetapi, saat salah seorang anggota keluarga sakit, keterlibatan keluarga
dalam aktivitas sosial di masyarakatpun mengalami perubahan.
Cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi dampak dirawat adalah sebagai berikut :
a. Upaya
meminimalkan stresor
:
Upaya meminimalkan stresor dapat
dilakukan dengan cara mencegah atau mengurangi dampak perpisahan, mencegah
perasaan kehilangan kontrol dan mengurangi/ meminimalkan rasa takut terhadap
pelukaan tubuh dan rasa nyeri
b. Untuk
mencegah/meminimalkan dampak perpisahan dapat dilakukan dengan cara:
-
Melibatkan keluarga berperan aktif dalam merawat pasien
dengan cara membolehkan mereka tinggal bersama pasien selama 24 jam (rooming
in).
-
Jika tidak mungkin untuk rooming in, beri kesempatan
keluarga untuk melihat pasien setiap saat dengan maksud mempertahankan kontak
antar mereka.
-
Modifikasi ruangan perawatan dengan cara membuat
situasi ruangan rawat perawatan seperti di rumah dengan cara membuat dekorasi
ruangan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Sehat / kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (UU N0.
23/1992 tentang kesehatan). Pengertian sakit sendiri adalah suatu proses di
mana ada gangguan dan tidak ada
kestabilan antara badan dan mental yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan
pada kondisi tubuh yang bisa mengganggu
aktifitasnya sehari- hari seperti aktifitas jasmani, rohani maupun
sosial.
2. Hubungan antara konsep sehat sakit
dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat sakit, yaitu :
a. Hasil interaksi seseorang dengan
lingkungan.
b. Sebagai manifetasi keberhasilan /
kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
c. Gangguan Kesehatan.
3. Perilaku peran-sakit yaitu aktivitas
yang dilakukan untuk tujuan mendapatkan kesejahteraan oleh individu yang
mempertimbangkan diri mereka sendiri sakit, hal ini mencakup mendapatkan
pengobatan dari ahli terapi yang tepat.
4. Dampak sakit :
terhadap perilaku dan emosi klien, terhadap peran keluarga, terhadap citra
tubuh, terhadap konsep diri dan terhadap dinamika keluarga. Adapun dampak
dirawat meliputi : Privasi, gaya hidup, otonomi dan peran.
B.
SARAN
Untuk menjaga
keadaan kita tetap sehat dan fit berikirlah positif, karena keadaan sakit
dimulai dengan keadaan jasmani, rohani dan sosial yang kurang baik. Selain itu
dampak sakit dan ditrawat dapat memicu stress pada pasien/anak. Oleh karena
itu, oleh karena itu pelayanan tenaga kesehtan harus ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
BalasHapusCara Hack Sakong
Cara Hack Sakong Online
Trik Hack Sakong
Tips Cara Hack Sakong
Cara Hack Samgong